Apa itu DNS? Pengertian, dan Cara Kerja DNS

Tidak ada komentar




    Tahukah Anda bahwa di tahun 2021 ini sudah ada lebih dari 363,5 juta nama domain yang terdaftar di World Wide Web? Bila dirata-rata, ada lebih dari 1 juta permintaan akses domain di setiap detiknya. Dibalik sebuah domain yang dapat diakses di internet, ada sebuah sistem yang dinamai dengan DNS. Domain Name System atau yang kita kenal sebagai DNS adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengubah URL suatu website ke dalam IP Address.

Lalu apa yang dimaksud dengan DNS dan bagaimana cara kerjanya sehingga sebuah domain bisa diakses? Pada artikel berikut, kami akan menjelaskan kepada Anda secara detail, apa itu DNS dan bagaimana cara kerjanya. Yuk simak artikel ini sampai selesai.

Apa Itu DNS?

    DNS adalah suatu sistem yang memiliki peran besar sebagai perantara antara manusia dengan komputer untuk bisa saling berkomunikasi saat mengakses website melalui jaringan internet. 
DNS menyimpan informasi tentang nama host atau nama domain dalam sebuah basis data yang tersebar di dalam jaringan komputer menggunakan TCP/IP.
Tanpa adanya DNS, apabila Anda ingin berkunjung ke suatu alamat website, maka Anda harus mengetikkan serangkaian nomor IP (IP Address) yang digunakan oleh server website tersebut. Hal ini akan sangat merepotkan, apalagi bila ada banyak alamat website yang akan Anda kunjungi dalam satu waktu. 
Apabila masih belum cukup mendapatkan gambaran apa itu DNS, silakan amati gambar di bawah ini.



Seperti yang diperlihatkan contoh gambar diatas, kami bermaksud mengunjungi salah satu situs portal berita dengan alamat IP 203.190.242.211. Setelah alamat IP tersebut diketikkan di kolom address bar, maka tampil lah alamat website tersebut. 

Selanjutnya, kami mengunjungi alamat website tersebut menggunakan nama domain dengan mengetikkan www.detik.com. Hasilnya, tentu saja menampilkan halaman website yang sama saat dengan menggunakan IP 203.190.242.211. Tentu lebih mudah mengetikkan nama domain, bukan? Jadi, peran DNS sangatlah besar dalam memudahkan aktivitas berselancar di Internet.

Fungsi DNS

    DNS memiliki beberapa fungsi yang krusial dalam pengoperasian internet. Salah satunya adalah menghubungkan nama domain dengan alamat IP yang terkait. Ketika pengguna memasukkan sebuah nama domain dalam browser mereka, DNS bekerja untuk menemukan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web dan layanan online tanpa harus mengingat alamat IP yang rumit. DNS juga berperan dalam melakukan penyebaran lalu lintas internet dengan cara mendistribusikan permintaan DNS ke server DNS yang tersedia, sehingga memastikan ketersediaan dan kinerja yang optimal.

Selain itu, fungsi DNS juga mencakup pembaruan dan pengelolaan informasi nama domain. DNS memungkinkan pemilik domain untuk mengonfigurasi pengaturan DNS mereka, seperti menambahkan catatan DNS (misalnya, untuk mengarahkan lalu lintas ke server tertentu) atau mengubah server DNS yang bertanggung jawab atas domain tersebut. Selain itu, DNS juga bertindak sebagai penyimpanan cache untuk mempercepat proses pencarian nama domain dengan menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Dengan adanya fitur caching ini, DNS dapat memberikan respons yang lebih cepat ketika nama domain yang sama dicari kembali oleh pengguna.

Secara keseluruhan, fungsi DNS sangat penting dalam memfasilitasi konektivitas internet dengan menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang dapat dipahami oleh komputer. Tanpa DNS, pengguna akan kesulitan dalam mengakses situs web dan layanan online, dan internet tidak akan berfungsi dengan efisien seperti yang kita kenal sekarang.


Kelebihan DNS

DNS (Domain Name System) memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi komponen penting dalam infrastruktur internet. Berikut adalah beberapa kelebihan DNS:

  1. Kemudahan Penggunaan: DNS memberikan kemudahan penggunaan dalam mengakses situs web dan layanan online. Daripada mengingat alamat IP numerik yang kompleks, pengguna hanya perlu mengingat nama domain yang lebih mudah diingat. DNS akan secara otomatis menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang diperlukan.

  2. Skalabilitas: DNS memungkinkan skala besar penggunaan internet. Dengan adanya DNS, jutaan nama domain dapat diarahkan ke alamat IP yang terkait. Ini memungkinkan penggunaan yang efisien dan efektif dalam mengelola dan mengakses banyak situs web dan layanan online.

  3. Redundansi dan Ketersediaan: DNS menggunakan konsep redundansi dengan mengelola beberapa server DNS yang tersebar di seluruh jaringan internet. Jika satu server DNS tidak merespons, maka permintaan akan dialihkan ke server DNS lainnya. Hal ini memastikan ketersediaan yang tinggi dan mengurangi risiko downtime yang dapat mengganggu akses pengguna ke situs web.

  4. Caching: DNS memiliki fitur caching yang mempercepat proses pencarian nama domain. Ketika permintaan DNS dilakukan, hasilnya disimpan dalam cache DNS. Jika permintaan serupa terjadi di masa depan, DNS dapat memberikan respons lebih cepat dengan menggunakan data yang telah disimpan dalam cache. Ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP.

  5. Pengelolaan Nama Domain: DNS memungkinkan pemilik domain untuk mengelola pengaturan DNS mereka. Mereka dapat menambahkan, menghapus, atau mengubah catatan DNS yang terkait dengan domain mereka. Ini memberikan fleksibilitas dan kontrol kepada pemilik domain dalam mengarahkan lalu lintas ke server yang diinginkan atau mengelola pengaturan lainnya.

Secara keseluruhan, DNS memiliki kelebihan dalam kemudahan penggunaan, skalabilitas, redundansi, ketersediaan, caching, dan pengelolaan nama domain. Dengan semua kelebihan ini, DNS memainkan peran yang penting dalam memastikan konektivitas internet yang lancar dan efisien.


Cara Kerja DNS

  1. Permintaan DNS: Ketika pengguna memasukkan nama domain ke dalam browser atau aplikasi, permintaan DNS dikirim ke server DNS terdekat. Server DNS ini biasanya disediakan oleh penyedia layanan internet (ISP) atau administrator jaringan.

  2. Caching DNS: Server DNS pertama kali memeriksa cache lokalnya untuk mencari catatan DNS yang sesuai dengan permintaan. Jika catatan tersebut ada dan masih valid, server DNS dapat langsung mengembalikan alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut. Ini menghemat waktu karena tidak perlu melakukan pencarian tambahan.

  3. Rekursi DNS: Jika catatan DNS tidak ada dalam cache server DNS, server DNS akan melakukan proses rekursi. Ini berarti server DNS akan mengirim permintaan ke server DNS lain untuk mencari alamat IP yang sesuai. Proses ini dilakukan secara berulang hingga server DNS akhirnya menemukan catatan DNS yang tepat.

  4. Resolusi DNS: Setelah server DNS menemukan catatan DNS yang sesuai, ia mengirimkan respon ke perangkat pengguna dengan memberikan alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut. Perangkat pengguna kemudian menggunakan alamat IP tersebut untuk menghubungi server yang diinginkan dan memuat situs web atau layanan online yang dimaksud.

  5. Penggunaan Caching: Setelah resolusi DNS selesai, server DNS akan menyimpan hasilnya dalam cache lokal. Ini memungkinkan akses lebih cepat di masa depan jika permintaan serupa muncul. Cache DNS akan mempercepat proses pencarian DNS dengan menghindari langkah rekursi jika nama domain yang sama diminta lagi.

  6. Pembaruan DNS: Catatan DNS memiliki batas waktu hidup yang disebut TTL (Time to Live). Setelah TTL habis, server DNS akan memperbarui catatan dengan melakukan permintaan baru ke server DNS yang berwenang. Hal ini memastikan bahwa informasi DNS tetap mutakhir dan akurat.

Dengan cara kerja ini, DNS memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web dan layanan online dengan menggunakan nama domain yang lebih mudah diingat, sementara infrastruktur DNS bekerja di belakang layar untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang diperlukan.




Instagram: @Paytrizz
Tiktok: Paytrizz
Twitter: Paytrizz
Website: https://www.paytrizz.com

Komentar