Jakarta – Iran memberikan peringatan keras kepada negara-negara Arab mengenai penggunaan wilayah udara mereka oleh Israel. Teheran menegaskan bahwa mereka "tidak akan menerima" jika negara-negara Teluk mengizinkan Israel untuk melancarkan serangan terhadap Iran.
Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, setelah serangan rudal besar-besaran dari Iran pada 1 Oktober lalu. Serangan tersebut merupakan respons terhadap kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Ancaman Respons Iran
Iran mengancam akan memberikan respons tegas jika salah satu negara Arab memberikan bantuan kepada Israel. Pernyataan ini dikeluarkan oleh pejabat senior Iran pada hari Selasa, di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan pembalasan Israel terhadap serangan rudal Iran.
"Iran menjelaskan bahwa tindakan apa pun oleh negara Teluk terhadap Teheran, baik melalui penggunaan wilayah udara atau pangkalan militer, akan dianggap sebagai tindakan kolektif, dan Teheran akan menanggapinya sesuai dengan situasi," ujar pejabat tersebut kepada Reuters.
Seruan untuk Persatuan Regional
Pernyataan ini dikeluarkan setelah pertemuan antara Iran dan negara-negara Timur Tengah di konferensi Asia di Qatar. Negara-negara Teluk berusaha meyakinkan Iran tentang sikap netral mereka dalam konflik antara Teheran dan Israel.
Seorang diplomat Barat menambahkan bahwa Iran menekankan perlunya persatuan regional untuk menghadapi serangan Israel. Iran menganggap bahwa netralitas negara-negara Teluk adalah "hal yang sangat minimum."
"Iran akan memantau dengan cermat reaksi negara-negara Teluk jika terjadi serangan Israel, termasuk bagaimana pangkalan militer Amerika Serikat yang berada di wilayah mereka digunakan," tambah diplomat tersebut.
AS memiliki pangkalan di beberapa negara Arab, termasuk Qatar, Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.